Pembibitan Tebu (Sacharum Officinarum) Metode Budchip
![]() |
Wanita India sedang memegang tray budchip |
Beberapa tahun belakangan ini saya sering mendengar ada
perkembangan teknologi tentang bagaimana cara membibitkan tanaman tebu. Pada pembibitan
konvensional, bibit tebu di tebang pada umur 6-9 bulan, dan di tanam secara
lonjoran saja. Perbandingan antara bibit dan areal yang akan di tanami biasanya
1:4 hingga 1:6, tergantung jumlah populasi dan tingkat germinasi tebu tersebut.
Tapi kali ini, ada metode yang di sebut budchip, dimana tebu
di tanam terlebih dahulu di dalam tray atau media tanam khusus kemudian setelah
berumur 2-3 bulan, baru di tanam di areal dengan jarak tanam tertentu.
![]() |
Kumpulan budchips untuk bibit |
Saya kira sistem ini merupakan adopsi sistem yang digunakan
di pembibitan kelapa sawit. Tapi tidak ada salahnya jika memang memberikan
efisiensi dan kemudahan dalam bercocok tanam.
![]() |
Langkah-langkah pembuatan budchip |
Mengapa harus menggunakan ini? Karena jika anda sedang
membutuhkan bibit dalam jumlah banyak, sedangkan anda hanya memiliki kebun
bibit yang sedikit, maka inilah pemecahannya. Menurut litbang pertanian, penggunaan
benih unggul tebu bud chips dalam 1 hektar kebun Bibit Datar ( KBD)
menghasilkan benih 50-60 ton setara 350.000- 420.000 mata tunas budchips.
Kebutuhan bibit budchips dalam satu hektar pertanaman baru plant cane
diperlukan 12000-18000 batang bibit setara 2-2,5 ton bagal. Sehingga dalam 1 ha
luasan kebun bibit datar (KBD) mampu memenuhi kebutuhan areal tanam baru (
plant cane) mencapai 29 – 35 ha. Pembuatan kebun bibit datar memerlukan biaya
besar dengan penggunaan bibit tebu bud chips ini lebih efisien dan mampu
menekan luas areal Kebun Bibit Datar ( KBD) mencapai 75-80%.
Jadi intinya, cara ini adalah untuk menghemat kebutuhan
kebun bibit.
Yang perlu di perhatikan ketika melakukan penanaman bibit
ini ke areal adalah kebutuhan air. Karena posisi tanaman merupakan bibit
berumur 2-3 bulan, maka di perlukan pengairan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, terutama seminggu pertama. Sehingga metode ini sangat cocok
di lakukan pada tanaman tebu reynoso atau sawah. Cocok pula di laksanakan
ketika musim hujan tiba, sehingga tidak di khawatirkan tanaman akan kekurangan
air. Walaupun bisa dilakukan irigasi dengan menggunakan sprinkler, namun perlu
di ulangi 2-3 kali untuk memastikan kebutuhan air tercukupi.
Comments