Mendengarkah
Mayat dalam Kubur?
Jawab :
Ya, tahu dan mendengar.
Dalil-dalilnya adalah :
Kesatu :
Tersebut dalam kitab Hadits Abu Daud begini :
Artinya : “ Bahwasanya Nabi Muhammad SAW.
berkata : Tiadalah seorang muslim, memberi salamnya, Allah mengembalikan ruhku
sehingga aku menjawab salamnya”. (Hadits Riwayat Sunan Abu Daud Juz II, halaman
218).
Ini adalah keterangan jelas (nash) bahwa
Rasulullah SAW. dalam kubur mendengar salam yang di ucapkan orang kepada beliau
dan menjawab salam itu.
Kedua :
Tersebut dalam kitab Hadits begini :
Artinya : “Dari Anas bin Malik Rda. beliau
berkata : Bahwasanya Rasulullah SAW. membiarkan mayat orang kafir yang terbunuh
dalam peperangan Badar selama 3 hari, kemudian beliau datang kepada mereka di
Badar. Beliau berdiri sambil memanggil mereka : Hai Abu Jahil bin Hisyam, hai
Umayyah bin Khalaf, hai ‘Utsbah bin Rabi’a, hai Syaibah bin Rabi’ah! Apakah
tidak benar janji Tuhan yang di janjikan kepadamu? (kekalahan dan terbunuh).
Adapun aku telah menerima apa yang di janjikan Tuhan kepadaku (kemenangan).
Setelah Saidina ‘Umar bin Khathab mendengar ucapan ini dan beliau kelihatan
bercakap-cakap dengan orang yang mati, lalu bertanya : Hai Rasulullah,
bagaimana mereka bisa mendengar dan bagaimana mereka bisa menjawab pertanyaan
itu padahal mereka sudah menjadi bangkai tak bernyawa lagi? Jawab Rasulullah
kepada Saidina Umar : Demi Tuhan yang memegang jiwaku, mereka mendengar suaraku
lebih dari kamu mendengarku, tetapi mereka tak bisa menjawabnya”. (H.S.R. Imam
Bukhari dan Muslim. Lafaz ini adalah sebagai yang tersebut dalam kitab Muslim –
Syarah Muslim Juz XVII halmn 206-207).
Jelas, Nabi mengatakan bahwa orang yang telah
mati itu bisa mendengar, dan bahkan pendengarannya lebih tajam dari pendengaran
kita yang hidup.
Barangsiapa ber’itiqad bahwa mayat dalam
kubur tidak bisa mendengar lagi, maka kepercayaannya itu bertentangan dengan
hadits Nabi yang sahih ini.
Ketiga :
Tersebut dalam kitab Hadits :
Artinya : “Dari Ummilmu’miniin Siti Aisyah
Rda. berkata Rasulullah SAW. : Bahwasanya Tuhanmu menyuruhmu supaya datang ke
Baqi’ (pekuburan orang Madinah ketika itu), maka engkau minta ampunkan kepada
Tuhan orang-orang yang dalam perkuburan Baqi’ itu.
Bertanya Siti ‘Aisyah Rda. kepada Nabi :
Apakah yang akan saya ucapkan di sana Ya Rasulullah? Nabi menjawab : Ucapkanlah
di sana : Salam atasmu penduduk kubur ini, mu’mininnya dan musliminnya, dan
mudah-mudahan Tuhan mengasihi orang terdahulu wafat dan orang yang terkemudian
wafat, dan kami Insya’ Allah akan mengikuti kamu”. (H.S.R. Imam Muslim – lihat
Syarah Muslim Juz VII halaman 44).
Terang dalam hadits ini, bahwa Nabi Muhammad
SAW. menyuruh ummatnya berziarah ke kubur, dan ketika sampai di situ
mengucapkan salam kepada penduduk kubur.
Ini satu dalil yang kuat, bahwa ahli kubur
itu mendengar salam sekalian orang berziarah.
Andaikata mereka tidak mendengar lagi, kenapa
Nabi kita menyuruh umatnya mengucapkan salam dan bercakap dengan mereka
mengatakan bahwa peziarah ini akan menyusul juga ke situ?
Nabi tidak akan menyuruh ummatnya mengerjakan
sesuatu yang tidak berguna.
Berkata Ibnul Qayim al Jauzi, murid Taimiyah
(wafat : 751 H), dalam kitab “Ar Ruh” : “Ini adalah ucapan yang biasa di
lakukan kepada orang yang mendengar dan berakal. Kalau tidak begitu, tentu
ucapan ini sama dengan orang bercakap dengan batu atau benda-benda yang beku.
Ya, Nabi tentu tidak akan menyuruh ummatnya
bercakap dengan batu!
Lalu Ibnul Qayim meneruskan ucapannya :
Orang-orang Salaf sepakat (Ijma’) bahwa mayat dalam kubur mendengar kedatangan
orang yang berziarah, karena hadits-hadits banyak yang menyatakan begitu (Kitab
Ar Ruh halaman 5).
Caranya merekamendengar, kita serahkan saja
kepada Allah, Tuhan dapat memperbuat segala-galanya.
Sumber :
Kumpulan Soal Jawab Keagamaan – K.H.
Siradjuddin ‘Abbas (halaman 86-89).
No comments:
Post a Comment